Setiap pengguna software GIS pasti memiliki aplikasi favorit dan malas pindah ke software lain dengan alasan harus belajar kembali. Saya pertama kali menggunakan ArcGIS Desktop tahun 2006 untuk sebuah project di Aceh dan sampai saat ini masih nyaman menggunakannya. Waktu itupun ada kemalasan untuk pindah karena sudah nyaman menggunakan ArcView versi terbaru.
Saya baru saja menyelesaikan training migrasi ke ArcGIS Pro dan mulai melihat beberapa keunggulan versi ArcGIS ini dibandingkan versi desktop. Sebelum masuk ke detail ada beberapa alasan mengapa harus migrasi:
- ArcGIS Desktop pastinya akan berakhir diperbaharui, migrasi ke ArcGIS Pro akan menjadi ‘wajib” hukumnya jika masih ingin menggunakan aplikasi GIS keluaran ESRI.
- Setiap versi baru akan menawarkan keunggulan fungsi dan kinerja, pastinya.
- Bekerja dengan basis data dan interaktif secara o
Dua alasan di atas cukup untuk mulai melirik penggunaan ArcGIS Pro.
Lalu apa yang menjadi keunggulan dari ArcGIS Pro:
- Aplikasi berbasis 64 bit, berarti lebih cepat dan memaksimalkan keunggulan kinerja komputer dan OS yang semuanya sudah 64 bit. Aplikasi juga lebih cepat dengan rekomendasi RAM 8 GB atau lebih.
- Interface diperbaharui, lebih modern dan context sensitive yang artinya secara otomatis akan muncul sesuai fungsi yang sedang dijalankan.
- Multiple View dan Layout- jadi ingat ArcView jaman dulu.
- Fungsi help/bantuan yang lebih baik, tersedia modul bantuan offline jika diinstall. Syaratnya cuma satu – belajar bahasa Inggris lagi.
- Kemudahan import dari versi terdahulu, misalnya .mxd dari ArcGIS Desktop bisa langsung diimport dan digunakan.
- Fungsi 3D dan 2D bisa dilakukan dalam satu aplikasi, sebelumnya kita harus buka ArcScene jika menggunakan ArcGIS Desktop.
- Fungsi geoprocessing dan extension yang lebih banyak.
- Update patch secara otomatis.
Bekerja dengan ArcGIS Pro akan berbeda dengan ArcMap karena sistem secara default akan membentuk sebuah Project Files, dimana peta, toolboxes, database, folder dan layout akan tersimpan dalam satu struktur. Selain itu kita bisa menyusun template yang bisa digunakan untuk banyak project.

Untuk yang bekerja dengan sistem online, maka ArcGIS Pro memberikan kemudahan untuk share data hasil ke format online baik berupa map packages atau map services. User dapat menghubungkan data ke berbagai Portal yang tersedia, baik ESRI maupun portal organisasi atau lembaga yang dapat diakses.

Pilihan migrasi tentunya ada di pengguna, tetapi perkembangan software memang akan seperti ini, akan selalu ada pembaharuan.