Gempa Jepang yang terjadi tanggal 11 Maret 2011 merupakan gempa terbesar yang terjadi di Jepang selama 1000 tahun dan diikuti oleh terjadinya gelombang pasang Tsunami yang merusak wilayah bagian utara Jepang sepanjang pesisir.
Jepang dan beberapa negara lain di pasifik termasuk Indonesia merupakan wilayah yang masuk dalam jalur Pacific Ring of Fire yang merupakan jalur volkanik dan gempa bumi sepanjang 40.000 km berbentuk seperti tapal kuda.

USGS merilis bahwa gempa tersebut memiliki kekuatan 8.9 M sekala richter, dengan kedalaman pusat gempa 24,4 km. Letaknya sendiri di koordinat 38.322° lintang utara dan 142.369° bujur timur atau 130 km dari kota Sendai.
Magnitude | 8.9 |
Date-Time |
|
Location | 38.322°N, 142.369°E |
Depth | 24.4 km (15.2 miles) set by location program |
Region | NEAR THE EAST COAST OF HONSHU, JAPAN |
Distances | 130 km (80 miles) E of Sendai, Honshu, Japan 178 km (110 miles) E of Yamagata, Honshu, Japan 178 km (110 miles) ENE of Fukushima, Honshu, Japan 373 km (231 miles) NE of TOKYO, Japan |
Location Uncertainty | horizontal +/- 13.5 km (8.4 miles); depth fixed by location program |
Parameters | NST=350, Nph=351, Dmin=416.3 km, Rmss=1.46 sec, Gp= 29°, M-type=”moment” magnitude from initial P wave (tsuboi method) (Mi/Mwp), Version=A |
Source |
|
Event ID | usc0001xgp |
Lokasi gempa dapat dilihat dalam peta berikut:
- Sumber: USGS

Pemerintah Jepang meralat kekuatan gempa yang diperkirakan mencapai magnitude 9 SR. Seorang ahli di Jepang yaitu Professor Yugi Yaji dari Universitas Tsukuba berpendapat, gempa yang diberi nama resmi gempa Tohoku-Chiho Taiheiyo-Oki terjadi akibat pergerakan di beberapa area sekitar sumber energi gempa (focal point) secara bersama-sama. Menurutnya, hal tersebut yang mungkin bisa menimbulkan kekuatan gempa yang hanya bisa terjadi tiap sekitar 1.000 tahun sekali. Dan Takashi Furumura, profesor dari Universitas Tokyo, mengatakan, gempa Jumat kemarin bisa jadi gempa maksimum yang mengguncang Jepang. Gempa tersebut mungkin didorong gempa bermagnitude 7,2 yang mengguncang Miyagi Agustus 2005 lalu. Sebab berdekatan dengan pusat gempa tersebut adalah pusat gempa Miyagi. (Kompas.com).
Kekuatan gempa yang besar ini menyebabkan pergeseran sumbu rotasi bumi sebesar 25 cm seperti dilansir oleh BMKG Italia dan menyebabkan percepatan rotasi bumi 18 mikrodetik.
Tsunami
Pusat gempa yang terletak dilaut menyebabkan terjadinya gelombang Tsunami yang merusak wilayah wilayah pantai di sekitar pusat gempa. Kerusakan tsunami dan gempa merusak bangunan dan merusak wilayah pantai dengan gelombang laut yag masuk ke darat sampai puluhan km. Perkiraan dari Jefferies International Ltd menyebutkan, kerugian akibat guncangan gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada hari Jumat lalu mencapai sekitar 10 miliar dollar AS atau Rp 87 triliun (kompas.com). Kerusakan yang paling parah adalah di propinsi Miyagi, video NHK memperlihatkan arus gelombang tsunami meruntuhkan bangunan rumah dan juga menghempas perahu dan mobil layaknya mainan. Tsunami merusak dengan 2 cara yaitu melalui kekuatan gelombangnya yang memiliki kekuatan dan kecepatan besar dan yang kedua yaitu dengan masa air yang menggenangi wilayah tersebut. Diperkirakan kekuatan gelombang laut bisa mencapai 800 km perjam. Peristiwa yang sama dapat dilihat dalam kejadian tsunami yang terjadi di Aceh.
Tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang 津波, yang arti harfiahnya sama dengan gelombang pelabuhan “harbor wave” atau merupakan serangkaian gelombang pasang karena perpindahan volume air yang besar diakibatkan oleh gempa atau letusan gunung. Di Jepang telah dicatat sekitar 196 kejadian tsunami dan yang pertama kali tercatat adalah tahun 1498 terjadi pada 20 September 1498 dengan sumber dari wilayah Laut Enshunada. Tsunami terjadi akibat gempa 8,3 magnitude. Sebanyak 31.000 orang tewas dalam bencana alam ini, disertai rusak parahnya 1.000 rumah di wilayah sekitar.
Tsumani yang terjadi pada gempa 11 Maret 2011 di Jepang menyebabkan kerusakan yang sangat parah di wilayah pantai di Jepang. Hampir sama dengan kejadian di Aceh, jumlah korban jiwa akibat tsunami akan lebih besar daripada kejadian gempa tersebut.