Skip to content

Musnanda Satar

Geography, Regional Planning, GIS, Participatory, Conservation and me…

  • Home
  • About
  • Photography
  • Maps
  • Story Maps Orangutan
  • Story Maps Karst

Tag: Metadata GIS

BAB III: Metadata Dalam GIS

On April 1, 2014 By MusnandaIn ArcGIS Manual, GIS, Indonesia, Manual ArcGIS, MetadataLeave a comment

Pengertian Metadata

Metadata didefinisikan sebagai data yang berisikan informasi mengenai satu atau beberapa aspek mengenia data. Secara mudah metadata dapat diartikan sebagai “data mengenai data”. Ada 2 konsep metadata yaitu structural metadata yang berisikan mengenai desan dan sepsiikasi data dan yang kedua adalah descriptive metadata yang menjelaskan mengenai isi daripada data (sumber: Wikipedia).

Metadata umumnya ditampilkan dalam format dokumen Extensible Markup Language (XML), yang berisikan informasi dasar mengenai data tersebut. Biasanya menampilkan data siapa, apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana dari sumberdata tersebut. Geospatial metadata biasanya dibuat dalam dataset GIS, dan juga citra satelit. Metadata biasanya berisikan informasi seperti Judul, Abstrak, Tanggal pembuatan dan publikasi, cakupan area, proyeksi dan informasi lain yang penting.

Keuntungan membangun metadata:

  • Metadata membantu mengorganisasi mengelola data.
  • Menghindari adanya duplikasi karena data yang sudah dibuat tercatat dengan baik dan diketahui.
  • Pengguna dapat mengetahui lokasi penyimpanan data spatial dan cakupan areal yang dipetakan.
  • Koleksi metadata dibuat berdasarkan dan diperkuat oleh prosedur data management oleh komunitas geospatial.
  • Metadata mempromosikan ketersediaan data spatial pada komunitas geospatial.
  • Penyedia data dapat mempromosikan ketersediaan data dan memungkinkan kerjasama dengan pihak lain untuk update dll

Metadata terdiri atas beberap jenis standar dalam menampilkan data. Secara sederhana yang dimaksud dengan standar metadata adalah satu set terminologi serta definisi umum yang digunakan dalam metadata serta dipresentasikan dalam format terstruktur. Standar metadata spasial dibuat dan dikembangkan untuk mendefinisikan informasi yang diperlukan oleh seorang pengguna prospektif untuk mengetahui ketersediaan suatu set data spasial, mengetahui kesesuaian set data spasial untuk penggunaan yang diinginkan, mengetahui cara-cara pengaksesan data spasial serta untuk mentransfer set data spasial dengan sukses. Walaupun demikian standar tidak menetapkan tatacara bagaimana informasi diorganisasikan dalam suatu sistem komputer atau dalam suatu transfer data, tidak juga menetapkan tatacara bagaimana informasi tersebut ditransmisikan, dikomunikasikan atau disampaikan kepada pengguna. Jika standar metadata geospatial terkesan sangat komplek itu karena standar tersebut didesain untuk mendeskripsikan seluruh data geospasial yang bisa dideskripsikan.
Komunitas internasional melalui International Organization of Standards (ISO), telah membangun dan menyetujui standar internasional metadata ISO 19115 pada tahun 2003. Standar ini adalah standar terlengkap dan terinci dengan acuan sangat luas sehingga pengguna dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, mendapatkan dan menggunakan data. Salah satu keunggulan ISO 19115 adalah bisa memberikan tampilan yang lebih lengkap serta memudahkan pencarian yang lebih detail. Hanya saja cakupan aplikasi spasial yang luas menyebabkan ISO 19115 memiliki struktur yang lebih rumit. Dalam aplikasinya, tidak semua elemen dalam ISO 19115 harus digunakan. Setiap negara bisa mengembangkan profil metadata ISO 19115 nya sendiri sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini ISO 19115 menetapkan metadata utama (core) yang harus ada dalam suatu sistem metadata.

Indonesia termasuk negara yang belum meng-adopsi standar ISO untuk pembuatan metadata geospasial-nya. Saat ini, masyarakat data spasial Indonesia yang tergabung ISDN, masih menggunakan Content Standards for Digital Geospatial Metadata, yaitu standar yang berisi sekumpulan istilah dan definisi umum untuk mendokumentasikan data spasial digital yang telah disetujui oleh Federal Geographic Data Committee (FGDC). Standar ini juga menetapkan nama, definisi unsur data dan group data dalam penyusunan metadata geospasial.

Dalam ArcGIS metadata dikelola dengan menggunakan ArcCatalog yang digunakan untuk membuat dan autorisasi metadata. Selain itu menggunakan ArcIMS sebagai host untuk metadata service dan ArcSDE sebagai interface yang menghubungkan database yang menyimpan document metadata.

metadata1

Bekerja dengan ArcCatalog

Klik ArcCatalog dalam menu program ArcGIS
Akan muncul jendela ArcCatalog yang menampilkan isi folder.
Jika isi folder belum tersedia, kita harus mengkoneksikan folder dengan pilihan connect to folder.

metadata2

Akan muncul kotak dialog yang harus di pilihkan folder yang akan dikoneksikan.
Isi dengan folder C:\Latihan_GIS
Klik OK

Akan mucul kotak dialog untuk mengatur ArcCatalog

Pilih menu Metadata
Yang akan ditentukan adalah Metadata Style yang merupakan cara dan bentuk bagaimana metadata ini ditampilkan.
Pilihan style terdiri atas FGDC, ISO 19139, ISO 19115, INSPIRE dan yang paling simple adalah Item Description.
AcGIS bisa menampilkan pilihan-pilhan tersebut dan menyesuaikan tampilan sesuai dengan style yang akan dipilih.

metadata3

Klik scroll down menu Item Description
Ubah menjadi FGDC CSDGM Metadata
Klik OK

FGDC CSDGM adalah singkatan dari Federal Geographic Data Committee Content Standard for Digital Geospatial Metadata. Ini adalah standar metadata yang digunakan oleh pemerintah amerika serikat yang mulai diperkenalkan tahun 1994 dan diperbaharui tahun 1998. Detail mengenai sistem ini bisa dilihat dalam  http://www.fgdc.gov/standards/projects/FGDC-standards-projects/metadata/base-metadata/v2_0698.pdf.

Membuat Metadata

Secara lebih lengkap mengenai membuat metadata silahkan download link berikut:

Manual ArcGIS

Share this:

  • Tweet
  • Email
  • Print
  • More
  • Share on Tumblr
  • Pocket

Like this:

Like Loading...

Metadata in GIS

On May 29, 2012 By MusnandaIn Geografi, GISLeave a comment

Berikut adalah persentasi mengenai Metadata dalam GIS.

Metadata dalam GIS

Share this:

  • Tweet
  • Email
  • Print
  • More
  • Share on Tumblr
  • Pocket

Like this:

Like Loading...

Search

Recent Posts: Musnanda Satar

Menunggu dibuatnya Rencana Detail Tata Ruang – Pedesaan

Urgensi Penerapan Perencanaan Transportasi di Indonesia

Apa itu pajak karbon/carbon tax?

Mangrove dan Gambut Pulau Padang

Pengantar GIS

Archives

Follow Me

  • Instagram
  • LinkedIn

My Photos

dav
dav
Struktur jalan di pusat kota LA dan wilayah pinggirannya
lake view terrace
Kuskus
  • Follow Following
    • Musnanda Satar
    • Join 823 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • Musnanda Satar
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...
 

    %d bloggers like this: